Rabu, Juni 03, 2015

Perjalanan ke Suroloyo, Taman Sungai Mudal, Kembangsoka





Alih-alih ingin membuat sesuatu dengan mengomentari video orang lain bermodal download. Akhirnya saya memilih untuk membuat video sendiri dan dikomentari sendiri. Sebuah cerita dari pagi hingga sore berkendara berkeliling Kulon Progo yang dikemas tak kurang dari 20 menit. Ada tiga destinasi wisata yang saya dan Andry kunjungi,...



Selamat menikmati cerita kami.




Kamis, April 02, 2015

Obrolan malam dengan pak bupati Halmahera barat

Selepas maghrib kami menuju rumah bu Fauzi, yang tadi siang memasakkan makanan buat kami. Kali ini kembali kami dijamu dengan masakan tradisional Jailolo.
Makanan lezat ga lama segera masuk ke perut kami, kemudian setelah makan saya menikmati kretek dan berbagi foto menguploadnya ke social media. Mba Dyah menerima kabar bahwa kami ditunggu oleh pak bupati Halmahera barat. Segera kami berkemas ke rumah bapak itu.
Dan benar, kami ditunggu di meja makan. Karena kami sudah kekenyangan di rumah bu Fauzi, kami hanya formalitas saja makan malam semeja dengan pak bupati Halmahera barat.
Selesai makan lanjut menikmati kopi di teras depan rumah bapak Namto Roba (bupati Halbar) yang ternyata,....viewnya menghadap ke gunung Jailolo. 
Gunung yang jadi referensi gambar aku waktu SD dahulu,... besok aku fotoin deh,...
Malam ini diakhiri dg ngobrol bersama, merokok kretek dan menikmati kopi.

Sesampainya di Jailolo

Tadi sepanjang perjalanan selama 3,5 jam kuisi dengan menonton film Merry Riana di tv yang menempel di bangku pesawat. Lumayan karena aku baru sempat nonton sekarang ini....film pertama tuntas lanjut ke film kedua. Disinilah bulu mataku terasa berat, aku tak sanggup meneruskan cerita film Sokolah Rimba. Kenapa aku pilih kedua film itu? Simple, aku suka pemeran utama di filmnya,... ga mau pusing dg cerita karena sudah terbaca.

Sampailah di Ternate, tepat dugaanku, mata terpapar kecerahan sinar matahari. Bagai zombie aku turun dari pesawat udara. Perjalanan istirahat ngopi sejenak dan menikmati jajanan lokal enting-enting kenari yang rasanya aduhai. Lalu lanjut ke dermaga dan meneruskan perjalanan selama 45 menitan ke Jailolo. Selama perjalanan aku diceritakan tentang kejayaan kerajaan Ternate oleh pak Imam, namun tak kurekam karena suara bising kendaraan. Aku minta cerita ulang nanti malam.

Tiba di Jailolo kami disambut ramah oleh sopir yang rambutnya dikuncir seimprit, aku lupa namanya. Kami diajak mampir ke teman lama mba Dyah yang memproduksi sambal Roa yang nikmatnya luar biasa, aku lupa nama ibu tadi. Kami menikmati sajian pisang goreng teh hangat dan sambal roa di bangunan pinggir pantai yang jika kita menoleh ke kanan kita melihat gunung.
Dalam hati aku bersyukur pada sang maha, terimakasih atas rejekinya ya?

Kami makan siang dengan santai tak perlu buru-buru, siang bisa menunggu. Menu masakan tradisional yang halal masuk ke perutku,...lidah terus bergoyang dan gigi geraham mengunyah tenang, setenang ombak siang tadi.

Perjalanan dilanjut ke departemen pariwisata yang pegawainya hampir pulang semua, masih belum pukul dua.
Lalu ke kantor dewan, disinilah aku memilih nongkrong dibawah pohon daripada ikut masuk dan bengong.

Kemudian perjalanan diteruskan ke sebuah penginapan yang kosong, agak naik ke bukit, kurang terawat. Tapi tak apa, kami bisa hidup apa adanya.
Sambil menunggu sore kami menonton video festival Jailolo 2012 yang lalu, mataku berat, ngantuk...tapi kutahan hingga video selesai. Oiya, tadi di perjalanan sempat beli kacamata alakadarnya seharga 60,000 rupiah, hasil menawar dari harga 65,000 rupiah. Sayangnya kaca berwarna coklat sehingga kurang memberi efek membantu menutup iris bola mata di siang ini.

Sekarang, aku mengetik cerita ini di hp sambil tiduran dan kondisi sudah mandi. Sedang menunggu jadwal berikutnya, entah apa dan bagaimana.

Ke Ternate berangkat dini hari

Saat ini gerimis turun pelan di keberangkatan internasional bandara Soekarno Hatta. Aku menunggu mba Dyah datang,...tadi sempat ngobrol dg Inggrid, perempuan yang kerja di UGM dan akn berangkat ke Belanda untuk kuliah S3. Kami berbagi tempat dalam lingkaran lantai bertuliskan smoking area.

Harapan yang kukantongi saat ini adalah perjalanan yang lancar nanti. Walau ternyata tak kutemukan kacamata dalam tasku, rupanya ketinggalan. Ternate dan Jailolo adalah daerah pantai dan aku lupa bawa kacamata. Nanti seperti apa rasanya?

Jumat, Maret 20, 2015

Motor mati mendadak

Hari ini setelah sujud pagi saya tidur lagi,...saya geluti kasur yang semalam kurang lama saya timpa.

Sebenarnya cerita ini diawali dari kisah tadi malam, ketika itu saya sedang melaju dengan tenang di ring road timur dekat perempatan jl. Wonosari Jogjakarta sekitar pukul 20.00 WIB. Saya mendahului seorang ibu yang mengendarai motor matic dengan elegan, ya...saya mendahuluinya dengan elegan karena saya memberi tanda lampu dim sebelum mendahului ibu itu, namun kecepatan saya mungkin tiga kali lebih cepat darinya. Tapi tetap tenang.
Saat tubuh motor saya mencapai 3/4 melewati motor matic ibu tadi tiba-tiba mesin terasa kosong,...gas saya pelintir namun tak ada tenaga, nihil ! .... gawat! ... langsung saya pasang lamp sign kiri dan menepi, alhasil saya malah didahului oleh ibu tadi. Saya berhenti dibawah pohon didekat warung es kelapa muda yang sudah tutup, saya memanfaatkan sinar lampu terasnya yang remang.

Standard dobel saya pasang,... semenjak ganti lampu HID, aki motor saya belum terisi sempurna, apalagi kemarin sempat saya tinggal dua minggu ke Medan dan Aceh. Baiklah, hal paling bodoh pertama kali yang harus dicek ketika motor mati adalah bahan bakar,...itu masih ada, kemarin baru saya isi 7,5 liter, ga mungkin habis... kedua adalah busi,... waduh, perlu kunci nih... sementara saya gunakan kick starter untuk merangsang mesin hidup kembali,... tidak hampa, tekanan dalam mesin masih terasa.
Tiga puluh menit aku disini, tanpa suara..... kaya lagu JAMRUD saja ya? ... tapi benar, sekitar 30 menit saya diam di lokasi itu berpikir apaaaa ya? ... Akhirnya saya raih hp saya dan meminta pertolongan. Ibu dari anak-anak adalah andalan saya, hehehe....

Setelah keringat membasahi kaos merah bata yang saya kenakan, kaki kanan mulai terasa ototnya meregang. Lhaini?!! ... kebiasaan pakai electric starter jadi manja kakinya. Kemudia tantangan berikutnya adalah saya harus 'nggandol' ke motor istri saya agar bisa sampai rumah dan mengecek busi karena saya ga bawa kunci busi saat itu. Tangan kiri nggandol ke motor, tangan kanan menahan stang kanan sambil atur rem depan,... ransel di punggung berisi laptop 15 inch dan external hardisk. Lumayan,...
Otot pundak mulai meregang,... perjalanan sekitar 2km lagi. Sepanjang perjalanan cukup menemui banyak hambatan, sang istri tidak biasa bonceng macam begitu jadi dia harus beradaptasi mengatur keseimbangan dan juga atur jarak karena saya ada di belakang kanan motornya. Lucunya beberapa kali pengandara mobil melewati saya dengan jarak yang cukup....well...terlalu mepet sih menurut saya. Saya harap mereka menyudahi kelucuan itu.

Singkat cerita kami berdua sampai rumah, rumah kecil dengan rumput hijau dan selang merah muda diatasnya. Keringat saya mengucur dari sela helm modular yang saya kenakan, helm pemberian dari saya punya kerjaan dua tahun lalu. Ransel saya taruh dan langsung memesan es teh. Sungguh saya bersyukur dengan fasilitas Tuhan seperti ini, terimakasih wahai sang istri.

Copot sepatu dan ganti kostum yang lebih santai. Saya masukkan kuda besi bikinan India ini kedalam garasi, lalu saya siapkan perkakas untuk mengecek busi. Karena ini motor twin spark, maka ada dua busi yang terpasang di mesinnya, di kanan dan di kiri. Saya test keduanya tidak ada percikan api sedikitpun,... lalu apa masalahnya?!! ... sempat geram akan ketidak tahuan saya.

Lagu adalah pembentuk suasana, maka saya pasang album The Best of Queen di iPod classic dan saya mulai browsing tentang gejala masalah saya kali ini.

Setelah browsing internet di handphone saya yang alakadarnya, ternyata yang harus dicek ketika menghadapi gejala motor mati mendadak ada beberapa langkah,... setelah bahan bakar dicek, busi dicek,... masih ada lagi. Tutup tangki bensin harus dicek juga, ternyata itu ada pengaruhnya,...karena berhubungan dengan  tekanan udara dan asupan bensin kedalam karburator. Tapi tadi bensin lancar,..lalu apa? .... Spul.

Ya, barang berikut yang harus dicek adalah spul yang terletak di mesin bagian kiri. Beberapa minggu yang lalu saya memang menggulung ulang spul (bukan tangan saya tapi orang lain) ... karena merubah kelistrikan motor menjadi full wave. Apa itu full wave? ...silakan Googling... :D

Wah,... kalau cek spul ntar dulu deh,...energi saya sudah hampir habis ini. Akhirnya saya teruskan browsing internet dan menuju ke group pengguna Bajaj Pulsar di facebook, tanya ini tanya itu....dan keramahan dan komentar sesama pengguna yang hampir real time ternyata sangat membantu saya. Saya mendapatkan nomor mekanik Pulsar yang bisa service motor kerumah! .... HORE! ...
Dengan badan lemas saya rebah, keringat sudah kering diserap kaos yang mungkin juga diserap oleh sprei waktu itu.

Pagi bangun kesekian kali dan mendapati keadaan rumah sudah sepi. Sudah pada beraktifitas, kecuali saya. Eh,...saya juga beraktifitas ding,...pindah tidur dari kamar ke ruang TV. Itu aktifitas juga kan?...

Saya telepon sang mekanik dan janjian, pada pukul 12.30 siang saya dapat sms bahwa dia harus dijemput di sekitaran pasar Kotagede. Adegan berikutnya adalah penjemputan.

Setelah sampai dirumah, rupanya sang mekanik ini adalah barudak Bandung yang baru 1,5 tahun tinggal di Jogja. Pengalamannya adalah 10 tahun di Suzuki dan 3 tahun di Bajaj. Ok dong?

Lanjut,...

Saya ceritakan kronologis kejadian semalam, lalu dia mulai mengecek ini dan itu, copot tangki dan sebagainya,... saya suguhkan seplastik roti dan segelas air es. Kondisi saya belum mandi sejak semalam. Maka pantas aroma tubuh saya...ya begitulah.



Spul adalah sasaran setelah dia mendengar apa yang sudah saya perbuat. Dan setelah dibuka dan diteliti ternyata benar ada kabel yang putus disana. Kualitas solder yang kurang bagus adalah penyebabnya, sehingga tak ada listrik yang terlahir untuk memunculkan percikan api pada busi.


Ini cukup berbahaya, kenapa? ... karena pada saat kondisi mendahului dan tiba-tiba engine stall (istilah di internet begitu) http://en.wikipedia.org/wiki/Stall_%28engine%29 ... bisa menyebabkan kehilangan kecepatan, dan apa jadinya jika ingin mendahului tapi kehilangan kecepatan??? ... untung ibu-ibu naik motor matic yang saya dahului semalam, coba bis malam ! ... 

Langkah berikutnya adalah.... ya jelas nyambungin lagi lah yang putus itu,... 



Sambil nunggu solder panas,... kami berbincang. Saya cerita tentang pengalaman hidup sebulan di Bandung mempersiapkan keinginan masuk Seni Rupa ITB yang gagal. Doi bercerita tentang nama bengkelnya yang terletak di Jl. Parang Tritis km 18,5 Bantul Yogyakarta. Setelah proses reparasi selesai, kami berdua menikmati air es yang dingin (halah yo jelas!) ... lalu saya tanya biaya dia minta duapuluh lima ribu saja, lalu saya serahkan tiga puluh ribu sebagai bonus ilmu dan bahan bakar, anggap saja begitu.
(Sebenarnya cash yang ada di dompet saya Rp37.000 sih) :P

Kang Heri pamit pulang,... dan saya bersuka cita mendapati kuda besi saya sudah bisa menyala mesinnya. Segera saya mencuci badan dan menyambut sore.

Sore datang, saya keluarkan kuda besi bikinan India itu dari dalam garasi dan saya siapkan alat mencuci. Sambil mendengarkan suara Axl Rose saat dia masih sexy, saya doorsmeer motor saya. Meminjam istilah daerah Sumatra Utara untuk cuci kendaraan. Hingga suara adzan maghrib terdengar dan saya mandi untuk kedua kalinya. Malam datang dan saya akhirnya bisa memenuhi janji pada teman saya didaerah Jogja Utara malam ini. 

Pendukung mobilitas memang sangat penting buat saya, bagaimana dengan Anda?


Popular Posts

Download

About

Sebagai kumpulan rekaman dari isi kepala saya yang ingin saya bagikan pada kawan, sahabat, calon kawan, calon sahabat,... bahkan lawan yang sedang mengintili bila mungkin ada. Silakan,...

Halaman

Banner Ad