Kamis, Oktober 16, 2014

SILENT MIND ON NOISY MOTORCYCLE RIDING

Judul diatas memang berbahasa inggris, tapi saya akan bercerita dalam bahasa Indonesia saja.

Berkaitan dengan postingan saya beberapa waktu yang lalu tentang perjalanan saya dari Jakarta ke Jogjakarta dengan sepeda motor sendirian,... akan saya rangkum dalam post ini.

Rute yang saya pilih adalah ...

Jakarta
Cisarua
Padalarang
Ciamis 
Cilacap 
Adipala -7.655981, 109.124776
... -7.716056, 109.388215
Tambak Mulya (?) -7.738818, 109.493958
Srandakan -7.931686, 110266368
... -7.831731, 110.399362

Dan? ... ngga disangka, rute itu sangat mengasikkan buat saya,... sendiri menerpa angin,....
Perjalanan dimulai selepas subuh... setelah menempelkan jidat rata dengan kaki pada lantai, aku pamit ke istri,... bidadari yang doanya tak pernah lepas buatku.
Jalanan melintasi Jakarta selatan lumayan padat walau masih pagi,... ramainya anak sekolah yang berangkat dan orang-orang kantoran yang menuaikan kewajibannya. Tidak terlalu menarik perjalanan ini kecuali jalanan yang tidak lazim untuk jalur antar kota antar provinsi.

Sebelum sampai Puncak aku sempat kesasar, gara-gara GPS lagi ngaco... masuk ke gang kecil dan buntu. Setelah bertanya ke penduduk setempat (GPS = Gunakan Penduduk Setempat) ... logat Sundanya terdengar clear saat memberikan arahan.

Perjalanan terasa nikmat, kelok kiri kelok kanan,....naik dan turun...seperti kehidupan.


Perjalanan melewati Puncak ngga banyak memberikan kesempatan untuk berfoto, kenapa? Karena nikmatnya. Hingga pada saat melewati daerah yang menyadarkan aku untuk mendokumentasikan perjalanan ini,... kebiasaan yang sering terlupakan.


Saat di Bandung GPS ku ngaco lagi,...dia sok mencarikan jalan tembus yang hasilnya seperti ini...nyasar lagi...







Akhirnyaaa,...






Singkat cerita setelah menembus Bandung tibalah aku di daerah Cilacap,... daerah yang dulu hanya kulewati sekejap saja. Ternyata daerah ini sungguh kaya dengan pemandangan yang aduhai,... dari GPS yang sudah ngga ngaco lagi aku bisa menikmati pemandangan seperti ini...



 Aku berhenti sejenak di pinggiran sungai yang awalnya kukira itu adalah danau atau apa gitu,... ransum air minum kuambil dan kutengguk sambil ambil nafas panjang, segarnya udara disini...


Seorang bapak sedang memancing dan kusapa,... aku pura-pura tanya jalan arah ke Bantul ...


Bapak ini menceritakan rute utama dan rute alternatif dengan semangat 45... :D ... aku sangat suka bila bertemu dengan masyarakat lokal dan sempat berbincang seperti ini. Bapak (yang aku lupa namanya) ... menceritakan sebuah jalur yang berkelok dan sepi, namun jalan sempit...dan menyusuri pantai... aku berlagak belum tahu ttg rute itu, padahal sudah kucatat di GPS ku... Tapi terimakasih lho pak... :D


Itu jalan yang kulewati untuk break sejenak di pinggiran sungai Serayu,... ternyata itu jalan belum jadi... ealaaahh...


Sungai Serayu, bukan danau ya? ...



Perjalanan kulanjutkan dan mulai kupasang lagu di telingaku,... dengan tujuan mendapatkan tempo yang tepat sambil riding menikmati angin.




Laju motorku tak terlalu kencang, bahkan aku sering memilih tunggu untuk kendaraan lain, terlalu sayang jika udara dan pemandangan ini kulewati terlalu cepat...

Tidak memikirkan hal lain selain menikmati apa yang kulewati,... terapi ini lah yang membuatku semacam ketagihan untuk melakukan aktifitas yang menurut orang lain seusiaku hanya berucap... "ngapain?" ... ini beda kawan,... ini beda.





Tak terasa pegal atau lelah dirasakan tubuh ini,...entahlah...selain di Serayu tadi aku hanya istirahat untuk sujud sejenak, tanpa tidur tanpa rebahan.
Hingga pada koordinat aku berada di sebuah jalan yang membawa ingatanku ke sebuah tempat dimana aku pernah merasa nyaman...



diantara benar dan salah ada sebuah taman, dan aku akan menemuimu disana.



pantesan ada banyak pohon cemara,... nama daerahnya aja cemara sewu...


Dari titik itu aku lanjut,... jalanan tak terlalu lebar namun kualitas aspal bagus dan lengang,... sinar kuning matahari sore menemani dibelakangku,... aku menuju timur.


Aku berhenti lagi,... view seperti ini tak kudapatkan ketika aku pergi menggunakan travel atau pesawat terbang,...




Ternyata Kebumen memiliki spot seindah ini,...
Banyak tikungan centil seperti ini,...



Liihatlah,... foto-foto ini belum kuedit sama sekali...





Setelah rambu itu aku melewati jalanan yang lurus, ... Daendels... yang dulu telah merancang sebuah jalan untuk lancarnya transportasi di daerah itu... namun keadaan jalan tak sepenuhnya baik, tidak rata dan banyak tambalan. Sementara keadaan langit mulai berubah dan isi tangki bahan bakar motorku yang kuisi tadi malam mulai menipis...


Di titik inilah aku harus merubah kran bahan bakar ke posisi res ... dan aku sudah terbayang bahwa volume minyak yang ada di tangki sebanyak ini...


Tak perlu panik, aku yakin bahwa kendaraan ini masih mampu menempuh puluhan kilometer lagi...


Dan tak lama kemudian aku menemukan pom bensin untuk mengisi ulang tangki berkapasitas maksimum 19 liter itu.

Keadaan jalanan tak terlalu banyak penerangan jalan,... lampu motor bekerja cukup baik walau kabel seperti kendor dan perlu pembenahan... aku terus berjalan,... suara knalpot motorku tetap berisik... Hingga sekitar pukul delapan malam aku tiba di rumah. Perasaan lega karena selamat sampai tujuan muncul,... tubuh yang berdebu dan kotor tak menjadi masalah, dan sambutan hangat dari makhluk-makhluk dibawah sepuluh tahun memompa kembali semangat hidupku.

Pesanan secangkir kopi terhidang dan cengkerama tercipta, terimakasih Tuhan...atas indahnya alam yang Kau berikan pada kami,...

Tidak ada komentar:

Popular Posts

Download

About

Sebagai kumpulan rekaman dari isi kepala saya yang ingin saya bagikan pada kawan, sahabat, calon kawan, calon sahabat,... bahkan lawan yang sedang mengintili bila mungkin ada. Silakan,...

Halaman

Banner Ad